Jumat, 02 September 2011

Musibah kedua

Gresik, 03 September 2011
Gak terasa liburan sudah akan berakhir, tinggal hari ini dan besok. Hiks...cepet banget :( Padahal masih pengen dirumah, bersama Ayah, Ibu dan Adik. Tapi besok sore sudah harus balik lagi ke Ungaran. malaksanakan tugas sebagai abdi bangsa (cieeee...lebay deh)
Sabtu minggu kemaren aku tiba di rumah, jam 12 siang aku baru nyampe rumah. Seharusnya nyampe rumah ba'da subuh tapi karena ada sesuatu halangan. Ini yang aku sebut Musibah kedua. Bis yang aku tumpangi mengalami kecelakaan, Nabrak jembatan dan masuk sungai. Alhamdulillah aku gak papa.
Sebelum berangkat, tanggal 26 malam perasaanku memang sudah gak enak. Perasaan persis sama ketika sebelum kena musibah kena gnedam yang waktu itu. Tapi aku berusaha menepis perasaan yang sebenarnya sudah tidak nyaman. Aku membaca doa sebisaku, mohon perlindungan kepada Allah. Dari keluar kosan sampai di perjalanan.
Jam 18.30 bis sudah datang, Biasanya gak pernah datang tepat waktu. Setidaknya jam 19 ato 19.30 lah baru dateng. Tapi kali ini bisnya datang duluan ketimbang aku. Aku masih di jalan waktu itu, dan orang PO nya sudah telpon2 nanyain posisiku dimana. Takut ditinggal sich akhirnya tukang ojeknya ta suruh ngebut. Padahal kalo ditinggal aku malah gak kecelakaan. Lah sapa yang tau???
Berangkat dalam keadaan belum sholat Isya' dan Taraweh. AKhirnya aku memutuskan untuk sholat di bis saja, dengan Tayammum. Setelah sholat aku membaca Alquran digital satu surat. Al An'am. Aku ingat betul surat yang kubaca sampai habis. Setelah mataku capek, aku tidur, membenahi posisi sandaran kursi dan footrest. Ku pikir akan menjadi perjalanan yang nyaman. Bangun2 sudah sampai di terminal Terboyo dijemput sama ayah, ibu, adek. Tapi rencana tinggal rencana. Allah rupanya menghendaki yang lain. Aku yang masih tertidur, merasakan goncangan yang sangat dasyat. dan membangunkanku. Begitu ku membuka mata, yang tampak di sekitarku hanya kegelapan. di bawahku aku melihat ada genangan air. "Subhanallah Aku dimana??" Aku lihat disekitar sudah tidak ada orang, hanya terdengar teriakan orang minta tolong dan tangisan. Aku hanya bisa mengucap Lailaha illallah. Apapun yang terjadi aku pasrah.
Agak susah payah aku bangkit dari tempat dudukku, karena posisinya miring dan terjepit. yang ada di pikiranku cuma satu harus segera keluar dari bis itu. Untung saja Tas kecil masih utuh di pangkuanku. Barang2 yang lain aku gak tau. Pandangan agak buram, kacamata ku lupa taruh dimana. Aku merayam naik ke atas menanjaki kursi menuju pintu keluar, disana ada orang yang membantu evakuasi korban. Alhamdulillah Aku masih selamat, dadaku masih berdegub kencang. Bingung sapa orang pertama yang akan kuhubungi. Orang tua gak mungkin. khirnya aku hanya bisa kasih kabar bahwa bisnya mogok dan perjalanan pulang tertunda sampai ada kendaraan pengganti. Aku terpaksa bohong karena aku gak mungkin memberitahu musibah ini lewat telepon, malah khawatir gak karuan nanti ibuku.
Malam itu aku menghabiskan di polres lantas Pati Jawa Tengah, tiodur di mushollah bersama dengan teman-teman. Masih untung juga aku gak sendiri, ada 5 orang temenku dari Kit Lontar yang sebis bersamaku, dan alhamdulillah mereka juga gak papa. Musibah yang memberikan aku teman-teman baru dan mempertemukan aku dengan teman lama ku. Akhirnya jam 06.30 kami ber 14 yang ada di polres dicarikan kendaraan pengganti oleh pihak PO Bis malamnya. Alhamdulillah bisa tiba di rumah dengan selamat.
***
Itu menjadi pengalaman yang sangat tidak terlupakan sampai kapanpun, dan semoga menjadi pertama dan terkahir, Jangan sampai menimpa orang2 yang aku sanyangi dan teman-temanku dan kalian yang membaca tulisanku ini.
Sekarang jadi takut kalau ada berita kecelakaan di Televisi, jadi trauma juga kalau pulang lagi naek bis. Hemmmm